Kamis, 10 Mei 2012

Metode Keseluruhan dalam Pembelajaran Penjas


Menurut Nana Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan definisi / pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan. Benny A. Pribadi (2009: 11) menyatakan, “tujuan proses pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara sistematik dan sistemik”. Banyak metode yang digunakan seorang guru dalam pembelajaran passing
Dalam pembelajaran gerak sendiri terdapat beberapa macam metode pembelajaran,yaitu: metode keseluruhan,metode bagian,metode campuran (Bagian dan keseluruhan) dan metode progresif. Keempat metode inilah yang seringkali dipergunakan guru Penjas dalam proses pembelalajaran penjas.

Dan berikut ini merupakan salahsatu dari beberapa metode yang dilakukan dalam pembelajaran penjas.

Metode Keseluruhan
     Agus Mahendra dalam Modul Teori Belajar Mengajar Motorik (2007: 273-275) menyatakan bahwa metode global atau metode keseluruhan atau whole method adalah suatu cara mengajar yang beranjak dari yang umum ke yang khusus. Dalam mengajarkan keterampilan gerak atau permainan,maka bentuk yang utuh atau keseluruhan diajarkan terlebih dahulu kemudian dipecah-pecahkan menjadi bagian-bagian. Dalam pelaksanaannya metode global ini mengikuti urutan sebagai berikut:
1)     Preview
Suatu tahap yang dimaksudkan untuk memperkenalkan keterampilan yang akan dipelajari. Tahap preview ini tentu bisa dilakukan dengan berbagai cara,baik melalui uraian verbal,demonstrasi langsung,penayangan gambar atau foto,pemutaran videofilm, atau hanya lembaran-lembaran tugas; yang pada intinya adalah untuk memberikan gambaran utuh (keseluruhan) tentang materi yang akan dipelajari
2)     Percobaan
Dalam tahap ini semua murid mencoba untuk menguasai keterampilan yang dimaksud dengan cara melakukannya sendiri secara utuh seperti yang terlihat dalam gambar. Apabila keterampilan yang dipelajari tersebut adalah lompat jauh gaya lenting,maka semua murid mencoba melakukan lompat jauh dari mulai awalan hingga melayang
3)     Review
Setelah percobaan yang tadi dianggap cukup,maka dalam tahap ini guru mengundang murid-murid untuk mengungkapkan masalah-masalah yang ditemukan selama percobaan. Atau,dalam kondisi kelas kita yang lebih bersifat satu arah (direct teaching),maka tahap ini sering digunakan guru untuk memberitahukan pada murid tentang kesalahan-kesalahan yang masih mereka buat. Tahap ini diakhiri hingga semua murid mempunyai gambaran yang jelas tentang kelemahan dan kelebihan mereka
4)     Retrial
Dari pengenalan mereka tentang apa yang harus dilakukan pada percobaan mereka,maka dalam tahap ini murid mulai mencoba kembali,dengan tujuan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang masih dibuat. Percobaan kembali ini tetap masih dalam konteks keseluruhan,yang kemudian bias dilakukan semacam review kembali. Demikian seterusnya hingga keterampilan yang bersangkutan dirasa sudah dicapai dengan baik
5)     Pemantapan
Setelah beberapa kali terlibat dalam proses review dan retrial,maka murid akan semakin memantapkan kemampuannya dengan melatihnya berulang-ulang. Pada tahap ini hendaknya guru sudah semakin spesifik dalam memberikan umpan balik informasi yang berguna buat memantapkan keterampilan anak.

Sumber:

Mahendra,Agus. (2007). Modul Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI Bandung
Hipni,Rohman.(2011). Definisi Metode Pembelajaran [Online]. Tersedia: http://hipnirohman.blogspot.com [25 April 2012]